Eps 28 : Istirahat Dulu Sejenak

Pulang Tapi Malah Harus Bedrest

Kata Pudin
3 min readApr 19, 2024

#Challenge Ramadhan Ngide 28/29

Tidur. Sumber : Pinterest

Melanjutkan kisah di episode 27. Singkat cerita setelah tiba di rumah, mulai aku mengenali sebuah tempat yang aku sebut rumah. Namun, sedikit cerita sewaktu aku pulang dari stasiun ke rumah (karena tidak ada driver ojol Subuh itu), aku memutuskan berjalan ke rumah. Dalam benakku, “Ya lagian cuma jalan 3 km an masa gakuat? Orang udah biasa lari jauh-jauh.” Ibuku sempat khawatir dan memarahiku, sedikit, hehe.

Padahal subuh itu udara sedang sejuk-sejuknya karena agak gerimis sisa semalam. Namun, ternyata hawa dan udaranya tetap tidak bisa menyaingi dinginnya Bandung di jam 12 siang. Perbedaan suhu ini yang aku hipotesiskan menjadi sebuah penyebab aku akhirnya sedikit sakit dan lemas. Namun, untungnya aku sudah berada di rumah. Setidaknya, ada orang yang bisa diminta tolong.

Kemudian, sepanjang siang aku banyak rebahan hingga sore dan berpikir sejenak,

“Oh kenapa ya, Allah kasih aku sakit dikit. Padahal mau lebaran.”

Lantas aku teringat dengan doa yang sering berseliweran di story WA dan Instagram :

Kurang lebih mirip begini dengan aneka design nya. Sumber : Tribun Sumsel

Intinya doa itu tentang memohon ampunan kepada Allah. Aku pun berpikir, “Apakah setelah semua yang aku lakukan, sedikit lalai di 20 hari awal Ramadhan, lalu mencoba speedrun di 10 hari akhir, dan besok mau ke hari yang Fitri (suci), Allah ingin memberi aku kesempatan ampunan?” Aku merasa sebaik itu Allah memberi momen ini untuk aku bisa mempersiapkan Idul Fitri dengan lebih Fitri. Ternyata, bukan cuma Ramadhan yang bisa dipersiapkan, tetapi Idul Fitri juga, haha.

Sejenak aku pun merasa waktu “istirahat” yang diberikan oleh Allah ini ternyata cukup menarik sekaligus menguji apakah benaraku masih bisa memaksimalkan ibadah di tengah keterbatasan seperti ini. Sebab, pikirku mau maksimal dan tidak maksimal pun, namanya sakit tetap sakit. Cuma bedanya kalo maksimal dan akhirnya kenapa-napa, paling mentoknya masuk rumah sakit aja si, hehe. Alhamdulillah ternyata tidak sampai ke sana.

Sisi Lain

Aku juga merasa bersyukur di tengah waktu “istirahat” tadi, aku ternyata masih bisa memikirkan hal-hal demikian. Aku masih bisa mengambil sisi positif dari kejadian yang aku alami. Ternyata bagian otakku untuk mengambil hikmah ini masih jalan juga, hehe.

Istirahat bukan berarti sepenuhnya berhenti, bagiku. Artinya, ini hanya menyesuaikan porsi kapan harus meluangkan waktu untuk pemulihan, kapan waktu untuk terus menyicil pekerjaan, dan kapan waktu yang bisa disediakan untuk hal lainnya yang tidak kalah penting juga. Selain soal kapan dan kapan, juga tentang bagaimana menggunakan waktu dengan sebaik mungkin. Efektifitas harusnya meningkat dan pada akhirnya kita sadar bahwa,

“Kita semakin kuat saat ada sesuatu yang hilang dari kita, seperti nikmat sehat.”

Setidaknya ini juga jadi bagian refleksiku lagi, menjawab salah satu pertanyaan di episode 27 tentang segala reflektifitas diri. Aku bisa menjawab sudah sejauh mana diriku meningkat. Sudah sebanyak apa perkembangan masa kecil yang akhirnya bisa aku selesaikan. Oleh karena itu, setiap kali aku membuka rapat atau sambutan, aku selalu berkata,

“Alhamdulillah kita masih diberikan kesempatan, kesehatan, dan kekuatan untuk bisa hadir dalam ….”

Semoga Allah selalu berikan kesehatan, kekuatan, dan kesempatan untuk kita ya!

--

--

Kata Pudin
Kata Pudin

Written by Kata Pudin

Sastra Teknologi dan Informasi || Terbit setiap Kamis sore

No responses yet